Kamus Teknik | Archipeddy dot |Archive | Archipeddy
Maaf, Anda mengaktifkan Adblock pada browser anda!
Atau anda tidak mengaktifkan Javascript![ ? ]

Sebab Musabab Lambang Ular Digunakan
Sebagai Lambang Kedokteran dan Farmasi

Asal Muasal Lambang Ular, Tongkat dan Cawan dalam Dunia Farmasi dan Kedokteran

Seringkali kita melihat di apotik, rumah sakit atau toko obat, lambang ular yang melilit sebuah cawan.

Logo Apotek

Logo Ikatan Apoteker

Logo IDI


Logo Ikatan Dokter Indonesia

Bukankah ular sering diasosiasikan sebagai hewan berbahaya dengan racun yang sanggup membunuh korbannya?
Banyak pendapat mengatakan bahwa lambang ini adalah ‘caduceus’ dan sebagian lainnya dengan ‘staff of aesculapius’.
Sosok ular telah merangsang pikiran dan imajinasi manusia sejak awal peradaban manusia. Sungguh menarik nasib sang ular, mahluk ini bisa saja diusir, bisa dibunuh (karena takut digigit/dililit) tapi juga menjadi komoditi untuk diambil kulitnya sebagai bahan sabuk ataupun tas,sedangkan bisa (racun ular) digunakan sebagai serum, dan ada organ tubuh untuk pengobatan.Tidak ada hewan yang lebih disembah namun lebih banyak diusir, lebih dicintai namun lebih dibenci daripada ular. Inti dari daya tarik dengan rasa takut ular terletak di dalam racun makhluk itu. Ular telah digunakan untuk penyembahan, ramuan ajaib dan, obat-obatan, dan mereka telah menjadi simbol cinta, kesehatan, penyakit, obat-obatan, farmasi, keabadian, kematian dan bahkan kebijaksanaan. Dalam peradaban Sumeria (B.C. 2350-2150), desain dengan 2 ular muncul.

Dalam mitologi Yunani (BC 2000-400), patung Asclepius (Dewa Kedokteran), dengan "Caduceus" (terbuat dari dua ular dan staf), dan putrinya Hygeia (Dewi Kesehatan)dari nama Hygeia ini kemudian muncul kata "Higienis".Sang Dewi Hygeia memegang ular dan cawan, dibuat sebagai simbol untuk obat dan kesehatan. Semacam Caduceus (1 ular dan 1 tongkat) telah digunakan sebagai simbol oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan ular dan mangkuk sebagai simbol apotek di Eropa.
Beberapa apotik dan perusahaan farmasi ada juga yang mengambil lambang cawan dan tongkat (mungkin juga tumbukan) tapi menghilangkan lambang ular. Ular juga telah dipuja oleh orang-orang India tua yang terlibat dalam agama Hindu sejak abad ke 6-4 SM. Di Mesir kuno, desain ular digunakan dalam hieroglif. Di Cina, tubuh kering sekitar 30 spesies ular masih digunakan sebagai obat-obatan Cina.
Di Jepang, lukisan simbol "Genbu" (ular dengan kura-kura) ditemukan baru-baru ini di dinding utara makam kuno Takamatsuzuka (abad 7-8 M), namun itu adalah simbol arah kompas, dan mungkin memiliki kurang berhubungan dengan obat-obatan dan farmasi.. Staff of aesculapius dilambangkan dengan sebatang tongkat dengan satu ekor ular yang melingkarinya, sedangkan caduceus dilambangkan dengan sebatang tongkat dengan dua ekor ular yang melingkarinya dan ditambah sepasang sayap di kiri kanannya

Cawan Hygeia


Patung Hygeia