This Time is

Artikel Reliji KristianiBahtera Nuh
Google

Kata “Sotoh” hanya bisa ditemukan di Perjanjian Lama, diterjemahkan dari bahasa Ibrani gag, yang secara literal berarti atap atau puncak. Di Perjanjian Baru ditemukan kata yang artinya sama dengan kata “sotoh”,yaitu kata “peranginan” yang diterjemahkan dari kata Yunani doma.

Sumber: tulisan Kui Shin Voo,Rich Sheeley and Larry Hovee
Legenda jaman Tiongkok kuno telah mengkisahkan banjir besar yang membahana sedemikian dahsyatnya hingga permukaan air menutupi pegunungan, menenggelamkan semua peradaban, termasuk umat manusiai.
Di tengah-tengah bencana besar ini, alkisah ada seorang pahlawan bernama Nuwa yang meredakan banjir bah dan membantu mengembangbiakkan umat manusia lagi. Penyelidikan pada barang-barang perunggu Tiongkok, cangkang Oracle dan meterai huruf yang berhubungan dengan air bah dan bahtera membawa pada pembuktian penemuan terkini bagi bahtera Nuwa dalam huruf Tionghoa. Kapal Nüwa diawaki delapan orang penyembah dan hewan bumi, dan akhirnya terdampar di puncak sebuah gunung . Sesudah banjir surut, bumi mulai berkembang biak dengan asal dari 8 orang yang diselamatkan bahtera. Secara besaran, akun Tiongkok tentang banjir bah telah ditera 1000 tahun Sebelum Masehi, menandakan bahwa rakyat Tiongkok sudah memiliki salah satu catatan tertulis yang paling tua tentang Bah.

NuWa

Catatan Alkitabiah tentang Bahtera Nuh sudah menarik perhatian seluruh dunia selama berabad-abad, khususnya dari para arkeolog mencari bukti dari bahtera itu dan ingin mendokumentasikan peristiwa dunia yang sangat besar ini. Kisah tentang banjir bah yang mendunia telah tercatat di berbagai belahan dunia oleh budaya purba yang mengklaim telah menyaksikan air bah.

Walau dunia telah banyak mengalami aneka bencana alam seperti gunung meletusi, gempa bumi dan penyakit, tak ada bencana global sebelumnya yang tercatat yang mengancam keberadaan umat manusia. Most ancient non-biblical records, termasuk dari India (Manu), Sumerians, Mesir, Indian Amerika, Peruvia dan Tiongkok punya catatan tentang bah yang mendunia, diantaranya menceritakan tentang delapan orang dalam bahtera.
Sebuah mitologi India mencereitakan tentang bagaimana sang pahlawan, Manu, dinasehati oleh seekor ikan untuk membangun sebuah kapal untuk menyelamatkan diri dari banjir bah yang akan datang, sang ikan mengangkat kapal tersebut ke puncak sebuah gunung.

Mitos ini, bagaimanapun juga, adalah bagian-bagian yang terpecah-pecah dan tidak menceritakan cerita secara lengkaptentang penyebab, urutan dan keterkaitan dari peristiwa ini. Kontrasnya, naskah Ibrani menjabarkan secara detail yentang kejadian bah ini yang tercatat dalam kitab Kejadian mulai pasal enam sampai sembilan.

Rakyat Tiongkok juga punya cerita yang mirip. Terutama, satu banjir bah yang berlangsung akibat pemberontakan sekelompok masyarakat (sekitar Sebelum Masehi). Dalam naskah Huai Nan Zi ( ditulis pada 200 SM), alkisah bahwa di masa purba, kutub-kutub yang menyangga atap dunia telah bocor. Akibatnya,langit pecah dan sembilan negeri Tiongkok terpecah. Api membara dan air dari langit tak dapat dihentikan, menyebabkan banjir bah. Shu Jing ( ditulis tahun 1000 Sebelum Masehi) menjelaskan bagaimana banyak ratapan dan rintihan di seluruh bumi, dan juga menjelaskan bagaimana air bah mencapai langit, dan menenggelamkan semua mahluk bernyawa. Di pertengahan masa bencana global ini, seorang pahlawan bernama 'Nuwa' ( tampil dan menyegel lubang penyebab banjir dengan bebatuan berwarna dan memperbaiki kutub yang berlubang menggunakan empat kaki kura-kura. Nüwa kemudian memulihkan populasi manusia di bumi (Feng Su Tong Yi).

bahtera-tionghoa-edds-600

Walaupun nama Nuwa , dalam bahasa Tionghoa, terdengar mirip dengan nama kecil perempuan, pada masanya nama itu adalah nama umum. Ternyata berdasar pengamatan tentang huruf Tiongkok bahwa Tiongkok purba memiliki pemahaman yang sama dengan pengertian rohani tentang Anak Domba Allah dalam kekristenan.
Kisah Cina tentang Banjir dan bagian-bagiannya tampak tidak masuk akal. Bisakah Anda bayangkan bahwa huruf kanji Tionghoa purba membantu menemukan bagian yang hilang dari kisah? Nelson dan rekan-rekan menganalisa empat segel dan dua cankang Oracle huruf-huruf yang berkaitan dengan banjir, sebuah bahtera dan delapan manusia, dan menyimpulkan bahwa kisah banjir Tiongkok purba berhubungan dengan kisah bahtera Nuh.

Dikutip dari berbagai sumber

Searching
Google
 


Tulisan Lainnya:

Waspada Terhadap Api Asing

Ancient Chinese Housing in Tangerang

Rahasia Bahtera Nuh dalam Huruf dan Budaya Tiongkok Kuno

Dikutip dari berbagai sumber